JANJANG SARIBU - Lebih Letih Mana? Menapaki Janjang Saribu, atau Hati Si Dia yang tak Kunjung Tersentuh?
Berbicara soal 'menapaki' memang sama-sama butuh bergerak. Sama-sama bakal terasa capek juga. Tapi, kalau tujuannya jelas dan masuk akal, sepertinya akan lebih semangat untuk terus menapaki jalan itu hingga sampai ke tujuan akhir.
Tembok Besar China ala Indonesia
![]() |
Instagram/rizkimuhammad2710 |
Janjang Saribu berarti tangga seribu. Ya, tangga yang memiliki jumlah kurang lebih 315 anak tangga ini melintang panjang bagai Tembok Besar China ala Indonesia dari desa Koto Padang, Kabupaten Agam hingga sampai ke kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Memiliki panjang sekitar 700 meter dan lebar jalan sekitar 2 meter. Sebagian ada yang masih bertembok beton dan sebagian ada yang bertembok besi.
Janjang Saribu memiliki ukuran jarak, jumlah anak tangga serta tujuan akhir yang jelas, tapi kalau bicara hati si doi? Kamu punya data lengkap hatinya gak?
Sejarah Janjang Saribu
![]() |
Instagram/bukittinggistory |
Sampai pada akhirnya seiring berjalannya waktu, Janjang Batuang terus mengalami renovasi sana-sini dan kini menjadi salah satu objek wisata mirip Tembok Besar China yang disebut Janjang Saribu.
Lalu, bagaimana sejarah hati si doi? Jangan-jangan kamu gak tahu apa-apa?
Memiliki 2 Akses yang bisa menjadi Pilihan
![]() |
Instagram/aditalmsyhh |
Sedangkan jika kamu ingin lebih santai dengan menuruni tangga sambil menikmati pemandangan hijau Ngarai Sianok dan sekitar bisa mengambil akses dari pintu masuk di Puncak Siapik (puncak) ke arah (lembah) Ngarai Sianok.
Sampai puncak Siapik, kamu juga bisa menikmati kopi Robusta yang langsung diolah petani kopinya sendiri di warung daerah Bukittinggi. Pastinya akan memiliki sensasi tersendiri dong selain untuk menghangatkan badan?
Ada angkot dan kendaraan lain rute Ngarai Sianok-Bukittinggi yang bisa dinaiki jika kamu sudah letih berjalan.
Biaya Angkot: Rp. 4000
Biaya Kendaraan Motor: Rp. 40.000
Mau jalur naik ataupun turun tangga, sepanjang perjalanan kamu akan disuguhkan pemandangan hijau nan indah Ngarai Sianok dan Puncak Siapik yang katanya lebih indah saat matahari belum terbit sempurna. Pepohonan hijau yang teduh dan sejuk. Jadi, alangkah baiknya kamu mengejar moment menarik itu, ya. Jangan lupa abadikan dengan kameramu.
Emmm, kalau hati si doi seindah apa sih? Sampai-sampai kamu rela berkorban waktu dan hati demi mencapai puncak hatinya? HuweweheOh iya, jangan terkejut juga jika di sana kamu akan menemukan banyak monyet berkeliaran. Disarankan jangan membawa makanan yang dapat dilihat si monyet, nanti kamu bisa dikejar. Bukannya dikejar cintanya malah monyet. Hehe.
Terus, waspada juga, meski tempat ini gratis alias tidak ada biaya tiket masuk, di pertengahan jalan tetap ada oknum-oknum tertentu yang memintai uang dengan alibi uang kebersihan tanpa batas nominal yang jelas. Padahal tetap saja, karena Janjang Saribu dikelilingi pepohonan lebat, di sekitar tangga sering masih banyak sampah daun kering yang berguguran dan sampah-sampah plastik pengunjung yang tak bertanggungjawab. Jadi, ya sabar-sabar, ya. Walau tetap ada polisi yang sering patroli di sana, tetap masih ada wisatawan yang kecolongan.
Untuk fasilitas masih kurang banyak ya. Hanya ada beberapa warung kecil dan Masjid di daerah puncak Siapik juga tempat parkir kendaraan. Parkir kena biaya sekitar 2 ribu rupiah gitu deh.
![]() |
Instagram/sersanpalala |
Okeh deh. Setelah membaca artikel di atas, sudah memutuskan belum mau menapaki Janjang Saribu di 2021 ini atau tetap setia mencapai puncak hati si doi? Hehehe.
Jam operasional: 24 jam
Biaya tiket masuk: Gratis
Alamat: Ngarai Sianok, Desa Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dan Bukittinggi, Sumatera Barat. Indonesia.
Artikel Terkait
Baca juga ya: Teh Talua, untuk Hati yang Mulai Lelah - Sumatera Barat
Komentar
Posting Komentar